Jumat, 12 April 2013

Definisi dan Contoh Paragraf Argumentasi


Paragraf atau Karangan Argumentatif Paragraf atau Karangan Argumentatif

Adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Deskripsi merupakan suatu karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.

Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:

1.bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet);
2.wawancara atau angket;
3.penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.

Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-langkah sebagai berikut.


  1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan.

  2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.- Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf.

  3. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain).


Ciri-ciri Pargaraf atau karangan argumentasi

1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas.
2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
4. Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis
5. Penutup berisi kesimpulan.

Karakteristik paragraf argumentasi:



  1. Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik perhatian pembaca 

  2. Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk meyakinkan atau membuktikan kebenaran gagasan awal penulis

  3. Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis



Karangan argumentasi dan eksposisi seringkali sulit dibedakan. Bentuk keduanya hampir sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaanPerbedaan argumentasi dengan eksposisi


































Bagian
Karangan


argumentasi


eksposisi


Pembuka
atau pendahuluan


Menarik
perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan.


Memperkenalkan kepada pembaca tentang topik yang
akan dipaparkan dan tujuan paparan tersebut.


Tujuan


Meyakinkan
pembaca.


Memberi informasi atau menjelaskan kepada pembaca
agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas.


Penggunaan
data, contoh, gambar, dsb (Alasan)


Untuk
membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu benar.


Untuk lebih menjelaskan atau memperjelas isi
karangan.


Penutup


Menyimpulkan
apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.


Menegaskan lagi apa yang  telah diuraikan
sebelumnya.










Paragraf argumentasi mempunyai dua pola pengembangan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebab ke Akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

2. Akibat ka Sebab, merupakan kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi.

1. Pola sebab-akibat

Yaitu satu sebab yang menimbulkan beberapa akibat.

Misal:
Sebab: Hujan turun__________akibat 1 jemuran basah
akibat 2 tanah becek
akibat 3 got penuh air
dsb.

2. Pola akibat-sebab

Yaitu satu akibat yang terjadi karena beberapa sebab.

Misal:
akibat: lingkungan rusak__________sebab 1: penebangan hutan
sebab 2: pembuangan sampah
sebab 3: penambangan liar
dsb.

3. Pola sebab-akibat yang bertalian

Satu sebab menimbulkan satu akibat yang menjadi sebab dari akibat yang timbul berikutnya.
Sebab1________akibat1 (sebab2)_______akibat2 (sebab3)_______akibat3 (sebab4) dan seterusnya.

Misal:
Sebab1: Semalam hujan turun ________Akibat1: air menggenang (menjadi sebab2) _______Akibat2: jalan-jalan banjir (menjadi sebab3)____________Akibat3: lalu lintas macet. dan seterusnya…


Contoh Paragraf Argumentasi Sebab Akibat:

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut.

Contoh Paragraf Argumentasi Akibat Sebab:

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-berita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.




CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI


1. Sebagai orang awam, saya menganggap kenaikan BBM ini sangat meresahkan dan menyulitkan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bagi masyarakat yang mampu mungkin itu tidak akan menjadi masalah, tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini akan berakibat fatal. Biaya hidup mereka akan lebih besar, padahal kemampuan mereka sangat minim. Kondisi sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis, apalagi setelah BBM naik, mungkin mereka hanya bisa malan pagi. Bahkan, mungkin banyak yang kelaparan secara terselubung.

2. Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.

3. Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi energi di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002 sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi 1,136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252 MMCFD dan tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD.

4. Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.

5. Kebiasaan menabung sejak dini memberi manfaat besar bagi orang yang melakukannya. Dengan menabung, secara tidak langsung seseorang berusaha menata hidupnya. Seperti sering terjadi, dalam hidup banyak kejadian yang tidak terduga, seperti sakit, tertimpa musibah, mendaftar sekolah, dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentu memerlukan biaya. Dengan memiliki tabungan, seseorang tidak akan terlalu panik ketika berhadapan dengan kejadian yang tidak terduga itu. Mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Jadi, kegiatan menabung adalah tindakan yang menguntungkan.

6. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja. Jadi, memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran.

Lihat juga pembahasan paragraf Narasi-Deskripsi-Eksposisi-Argumentasi-Persuasi di: Jenis-Jenis Paragraf














Selasa, 09 April 2013

Kumpulan Soal SNMPTN | Tahun 2011 | Tahun 2010 | Tahun 2009


Kumpulan Soal SNMPTN | Tahun 2011 | Tahun 2010 | Tahun 2009. Hai sahabat bogger, kali ini saya akan berbagi mengenai kumpulan soal SNMPTN. Hal ini diharapkan nantinya dapat membantu kalian untuk lebih siap dalam menempuh ujian SNMPTN besok. Bisa masuk SNMPTN bukanlah hal yang mudah dan belum tentu orang yang pintar pasti akan lolos. Yang paling penting yakni memperbanyak latihan-latihan soal sehinggal kita telah mengetahui seperti apa tipe soal SNMPTN. 
Soal yang paling tepat untuk mengetahui tipe soal SNMPTN besok yakni soal-soal SNMPTN tahun lalu itu sendiri. Oleh karena itu, saya telah menyediakan kumpulan soal SNMPTN tahun lalu. Baiklah, langsung saja download filenya di bawah ini.


Soal-Soal SNMPTN Tahun 2011:




Kunci Jawaban SNMPTN Tahun 2011:


--------ooOoo--------


Soal-Soal SNMPTN Tahun 2010:


Kunci Jawaban SNMPTN Tahun 2010:


--------ooOoo--------


Soal-Soal SNMPTN Tahun 2009:






Senin, 08 April 2013

Download RPP Bahasa Indonesia Berkarakter SMA Kelas X

Rencana Program Pembelajaran adalah sebuah perangkat pembelajaran yang mendukung seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Definisi RPP itu sendiri ialah Seperangkat Rencana yang menggambarkan proses dan Prosedur pengorganisasian kegiatan pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan di dalam silabus.
Sering kali, sebagian dari kita masih merasa kesulitan ketika membuat RPP. Oleh karena itu, penulis ingin berbagi mengenai contoh RPP yang baik.



Berikut adalah contoh RPP Bahasa Indonesia Berkarakter Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi untuk SMA Kelas X. Bagi Bapak/Ibu guru yang membutuhkan, silakan menggunakan.




RPP Semester I
 RPP Semester II
Baca Juga: Donwload RPP Berkarakter Lengkap dengan Materi



    Jenis-Jenis Paragraf Eksposisi

    Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu atau menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
    Untuk memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan pengetahuan.

    Apa ciri-ciri yang menonjol:
    Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
    Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indera.

    Perbedaannya dengan karangan deskripsi, karangan deskripsi bertujuan menggambarkan / melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca mengatakannya sendiri.
    Ada beberapa jenis paragraf eksposisi:
    1. Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar

    2. Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”

    3. Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.

    4. Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

    5. Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”

    6. Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu.

    7. Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.

    8. Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori
    Contoh-contoh paragraf ekspositif: 


    1. eksposisi berita
    Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.


    2. Eksposisi ilustrasi
    Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.


    3. Eksposisi Proses
    Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan.


    4. Eksposisi perbandingan
    Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.


    5. Eksposisi pertentangan
    Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.


    6. Eksposisi definisi
    Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan.


    7. Eksposisi analisis
    Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut. …


    8. Eksposisi klasifikasi
    Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.



    Definisi, Implementasi, serta Hal-hal yang Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAKEM


    Gambar 1. Suasana Kelas Pembelajaran PAKEM
          A.    Definisi PAKEM
    PAKEM adalah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif
    PAKEM merupakan salah satu pilar dari program MBS (Menciptakan masyarakat yang peduli pendidikan anak) dan program ini merupakan program UNESCO dengan bekerja sama dengan Depdiknas.PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
    Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar harus merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima penjelasan dari guru tentang pengetahuan. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Vigotsky bahwa ada keterkaitan antara bahasa dan pikiran. Dengan aktif berbicara (diskusi) anak lebih mengerti konsep atau materi yang dipelajari. Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh Katz dan Chard bahwa anak perlu keterlibatan fisik untuk mencegah mereka dari kelelahan dan kebosanan. Siswa yang lebih banyak duduk diam akan menghambat perkembangan motorik, akademik, dan kreativitasnya.
    Anak usia TK dan SD lebih cepat lelah jika duduk diam dibandingkan kalau sedang berlari, melompat, atau bersepeda Akan tetapi,dengan belajar yang aktif, motorik halus dan motorik kasar mereka akan berkembang dengan baik. Melalui belajar aktif segala potensi anak dapat berkembang secara optimal dan memberikan peluang siswa untuk aktif berbuat sesuatu sambil sambil mempelajari berbagai pengetahuan.(Sowars, 2000 : 3-10)
    Oleh karena itu, proses belajar harus melibatkan semua aspek kepribadian manusia, yaitu mulai dari aspek yang beruhubungan dengan pikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap, dan keyakinan. Menurut Magnesen dalam Dryden bahwa dalam belajar siswa akan memperoleh 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.(Dryden,2000: 100)

    Unsur kedua dari PAKEM adalah kreatif. Kreatif artinya memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk berkreasi. (Silberman, 1996: 9). Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran akan menghasilkan generasi yang kreatif, artinya generasi yang mampu mengahsilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menurut Semiawan daya kreatif tumbuh dalam diri seseorang dan merupakan pengalaman yang paling mendalam dan unik bagi seseorang. Untuk menimbulkan daya kreatif tersebut diperlukan suasana yang kondusif yang menggambarkan kemungkinan tumbuhnya daya tersebut.(1999 : 66). Suasana kondusif yang dimaksud dalam PAKEM adalah uasana belajar yang memnri kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif dan memberi kesemapatan pada siswa untuk dapat mengemukakan gagasan dan ide tanpa takut disalahkan oleh guru.
    Adapun pembelajaran yang efektif terujud karena pembelajaran yang dilaksanakan dapat menumbuhkan daya kreatif bagi siswa sehingga dapat membekali siswa dengan berbagai kemampuan. Setelah proses pembelajaran berlangsung, kemampuan yang diperoleh siswa tidak hanya berupa pengetahuan yang bersifat verbalisme namun dharapkan berupa kemampuan yang lebih bermakna. Artinya siswan dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri siswa sehingga menghasilkan kemampuan yang beragam.
    Belajar yang efektif dapat dicapai dengan tindakan nyata (learning by doing) dan untuk siswa kelas rendah SD dapat dikemas dengan bermain. Bermain dan bereksplorasi dapat membantu perkembangan otak, berbahasa, bernalar, dan bersosialisasi.

    Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya perhatian siswa terbukti dapat meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyengakan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yang tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa secara proses pembelajaran berlangsung, seabab siswan memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai,. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenagkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya sepertu bermain biasa. Kelas yang sunyi, anak sebagai pendengar pasif, tidak ada aktivitas konkrit membosankan dan belajar tidak efektif tidak kritis, tidak kreatif, komunikasi buruk, apatis.
    Kondisi yang menyenangkan, aman, dan nyaman akan mengaktifkan bagian neo-cortex (otak berpikir) dan mengoptimalkan proses belajar dan meningkatkan kepercayaan diri anak. Suasana kelas yang kaku, penuh beban, guru galak akan menurunkan fungsi otak menuju batang otak dan anak tidak bisa berpikir efektif, reaktif atau agresif.(Pancamegawani, 2006)
    Berdasarkan uraian di atas dapat dideskripsikan bahwa dalam pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan siswa terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka melalui berbuat atau melakukan. Kemudian dalam PAKEM guru menggunakan berbagai alat bantu atau media dan berbagai metode. Dengan kata lain dapat dikatan bahwa dalam PAKEM guru menggunakan multi media dan multi metode, sehingga kegiatan pembelajaran yang tecipta dapat membangkitkan semangat siswa dan dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri siswa. Yang tidak kalah pentingnya adalah PAKEM menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan siswan menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
    Untuk penataan kelas dalam PAKEM guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca. Dengan demikian siswa dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada dalam kelas sehingga kemampuan anak dapat bekembang lebih optimal.
    Dalam strategi pembelajaran guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.


    B. Hal yang Harus Diketahui dan Diperhatikan Guru dalam Melaksanakan PAKEM
    Dalam (Mendiknas, 2006:73) dinyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan guru dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
    1) Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
    Anak memiliki berbagai potensi dalam dirinya. Diantaranya rasa ingin tahu dan berimajinasi. Dua hal ini adalah potensi yang harus dikembangkan atau distimulasi melalui kegiatan belajar mengajar. Karena kedua hal tersebut adalah modal dasar bagi berkembangnya sikap berpikir kritis dan kreatif.
    Sikap berpikir kritis dan kreatif adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. Seperti dikemukaka oleh Jhonson salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang ideal adalah berpikir kritis dan kratif. Artinya siswa dapat menggunakan tingkat berpiki yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif (2002:24). Agar mampu berpikir kritis dan kreatif sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi yang sudah dimiliki anak perlu dikembangkan. Untuk mengembangkan kedua sifat yang dimiliki anak tersebut secara optimal perlu diciptakan suasana pembelajaran yang bermakna. Suasana pembelajaran bermakna ditunjukkan di antaranya dengan kebiasaan guru untuk memuji anak karena hasil karyanya atau prestasinya. Kemajuan seperti apapun yang ditunjukkan oleh siswa perlu dihargai oleh guru. Kemudian kebiasaan guru mengajukan pertanyaan yang menantang atau yang bersifat terbuka juga langkah tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tidak kalah pentingnya adalah guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan juga merupakan siswan yang subur untuk mengembangkan kemampuan yang dimaksud.
    2) Mengenal Anak Secara Perorangan
    Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu iperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut bwelajar secara optimal.
    3) Memanfaatkan Prilaku Anak dalam Pengorganisasian Belajar
    Sebagai makhluk sosial. Anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Prilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganiosasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahan sesuatu, anak dapat bekerja, berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka dududk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bagat individunya berkembang.
    4) Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan Kemampuan Memecahkan   Masalah
    Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal tersebut memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganaklisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir teraebut kritis dan kreatif bersal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduannya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembanggkannya, anatara lain dengan seseringnya memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata ” Apa yang terjadi jika…., lebih baik dari pada yang dimulai dengan kata-kata”Apa, berapa. Kapan” yang umumnya tertutup hanyya ada satu jawaban yang benar.
    5) Mengembangkan Ruang Kelas Sebagai Lingkungan Belajar yang Menarik
    Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang diapajngkan diharpakn memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat beriupa hasil kerja pewrorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
    6) Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
    Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak harus selalu keluar kelas. Bahan dari lingkunag dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat menge,mbangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indra), mencata, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasiklan, membuat trulisan, dan membuat gambar atau diagram.
    7) Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar
    Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belaja. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi anatar guru dan siswa. Umpan balik hendaknya leboih mengungkap kekuatan dari pada kelemahan siswa. Selain itu cara memberika umpan bali pun harus secara santu. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya dirim dlam menghadapi tugas-tugas belajart selanjutnya. Guru harus konsosrten memeriksa hasil pekerjaanj siswa dan memeberikakan komentar dan cacatatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa dari hanya sekedart angka.
    8) Membedakan antara Aktif Fisik dan Aktif Mental
    Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerakl. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenrnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan darpada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut baik takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan PAKEM.


    C. Implementasi PAKEM dalam Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar
    Gambaran pelaksanaan PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Berdasarkan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan PAKEM yang telah diuraikan di atas, maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru harus sesuai dengan kemampuan tersebut. Adapun contoh-contoh kegiatan pembelajaran yeng sesuai dengan kemampuan tersebut akan diuraikan berikut ini. Gambaran penerapan PAKEM tersebut dapat ditinjau berdasarkan beberapa komponen pembelajaran
    a. Kegiatan Belajar Mengajar
    Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Adapun hal baru yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran selama ini adalah guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya percobaan, diskusi kelompok menulis laporan, berkunjung keluar kelas. Demikian pula halnya dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan menerapkan PAKEM guru diharapkan menggunakan metode yang bervariasi. Penggunaan setiap metode mengarah pada keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan berbahasa.
    b. Alat Bantu dan Sumber Belar
    Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam. Sesuai mata pelajaran , guru menggunakan, misal alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, gambar, studi kasus, nara sumber, dan lingkungan.
    c. Metode Pembelajaran
    Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan. Siswa dapat dapat melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara. Mengumpulkan data/ jawaban dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mencari rumus sendiri, menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
    d. Pengalaman Belajar
    Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui diskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka, hasil karya merupakan pemikiran anak sendiri.
    e. Pemilihan Bahan Ajar
    Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa. Siswa dikelompokkan sesuiai kemampuan (untuk kegiatan tertentu), bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut, tugas perbaikkan atau pengayaan diberikan.
    f. Pendekatan Pembelajararan Kontekstual
    Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran bermakna. (meaningful learning). Salah satu ciri pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran dirasakan terkait dengan kehidupan nyata dan siswa memahami manfaat dari pembelajaran yang dilaksanakannya dan siswa merasakan penting untuk belajar demi kehidupannya di masa depan.(Kratf, 2000: 33). Impelementasi dalam kegiatan pebelajaran terlihat melalui guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.Guru dapat meminta siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri. Diharapkan siswa dapat menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
    g. Penilaian atau Evaluasi
    Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. Guru memantau kerja siswa dan guru memberikan umpan balik. Penilaian harus dilakukan secara otentik dengan menggunakan instrumen penilain yang bervariasi.(Kratf, 2000:33)
    h. Pembelajaran yang menyenagkan
    Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah
    1.      Menciptakan lingkungan tanpa stres, dan aman/ memungkinkan untuk melakukan kesalahan, tetapi harapan untuk sukses tinggi.
    2.      Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Seseorang ingin belajar ketika melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
    3.      Menjamin bahwa belajar secara emosional positif, yang biasanya terjadi ketika belajar bersama dengan orang lain, ketika humor dan dorongan semangat, ada waktu jeda, dan antusiasme.
    4.      Melibatkan secara sadar semua indera dan juga otak kanan dan kiri.
    5.      Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
    6.      Mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam perode-periode yang relaks.


    D. Prinsip PAKEM
    1.      Mengalami : bentuknya a.l. - melakukan pegamatan , melakukan percobaan , melakukan penyelidikan ,melakukan wawancara
    2.      Interaksi : bentuknya a.l.: - diskusi , tanya jawab
    3.      Komunikasi: bentuknya a.l. megemukakan pendapat , memajangkan hasil kerja , presentasi laporan
    4.      Refleksi: bentuknya a.l: memikirkan kembali apa yang telah dilakukan, mengevaluasi segi positif-negatif thd apa yang telah dilakukan agar pada kesempatan yang akan datang lebih baik


    Penerapan Pembelajaran Kreatif

    Kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah pada tanggal 24 Mei lalu direspons negatif oleh masyarakat. Jumlah rakyat miskin bertambah. Rakyat miskin banyak yang tidak bisa lagi membeli makanan yang layak. Kompensasi BBM yang dikeluarkan pemerintah untuk rakyat miskin belum bisa menjadi solusi. Dalam jangka waktu tiga bulan, uang kompensasi itu tidak mungkin jadi modal masyarakat untuk lepas dari beban kehidupan. Pemerintah pun tidak mungkin memberikannya terus-menerus. Yang ada hanyalah penghibur sementara agar masyarakat tidak turun ke jalan bersama mahasiswa melakukan demo besar-besaran.

    Kenyataan di atas dirasakan pula dalam dunia pendidikan. Sangat dikhawatirkan jika banyak peserta didik dari lapisan masyarakat bawah yang drop out. Mereka tidak bisa lagi bersekolah karena ongkos angkutan umum, seragam sekolah, buku dan alat-alat tulis menjadi serba mahal. Keadaan seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Sudah seharusnya mencari solusi terbaik agar peserta didik tetap bisa belajar di sekolah.
    Salah satu alternatif yang bisa dilakukan sekolah adalah menciptakan pembelajran yang efektif dan efisien. Pembelajan seperti ini diharapkan dapat mengurangi beban peserta didik dalam belajar. Keinginan mereka untuk datang dan belajar di sekolah saja sudah untung, ketimbang mereka harus putus sekolah.
    Pembelajran yang efektif dan efisien, antara lain dilakukan dengan mengaplikasikan pembelajaran kreatif. Pembelajaran ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Mereka dituntut kreatif memberikan suatu pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan. Pembelajaran ini lebih condong pada upaya guru dalam memaksimalkan suatu pembelajaran dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada.
    Pembelajaran kreatif bagi sekolah yang memiliki peserta didik dari lapisan masyarakat bawah sangat penting, terutama pada saat kenikan BBM  melambung tinggi seperti sekarang. Pembelajaran kreatif bisa meringankan beban ekonomi mereka. Mereka akan belajar sesuai potensi yang ada. Apa yang mereka miliki bisa digunakan untuk belajar.
    Pembelajaran kreatif yang dimaksudkan di sini tiada lain adalah pembelajaran yang dilakukan didalam maupun diluar kelas dengan cara memanfaatkan segenap potensi yang ada secara maksimal. Secara implisit, pembelajaran ini mengandung  muatan baru yang disesuaikan dengan keadaan, terutama dalam penyajiannya yang lebih inovatif.
    Bila  di dalam ruangan  kelas yang tidak tersedia fasilitas pembelajaran yang memadai, guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada, termasuk mengeksploitasi secara maksimal didalam lingkungan alam sekitarnya. Dengan demikian, pembelajaran ini mampu beradaptasi dengan berbagai macam situasi dari keadaan sehingga bisa dilakukan dimana dan kapan saja.
    Karakter pembelajaran kreatif memang sangat fleksibel dan itu semua tergantung pula pada guru “ sang kreator”. Ini menunjukan bahwa pembelajaran tersebut akan dapat disajikan oleh guru-guru yang memiliki kreatifitas tinggi. Unsur kretifitas yang dipertaruhkan disini pada dasarnya dimiliki setiap orang. Orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi, biasanya dapat memelihara unsur tersebut dengan baik, begitu pun sebaliknya.
    Sebagaimana diungkapkan Jordan E Ayan (2002), orang yang jauh dari ketegangan hidup bakal mampu mempertahankan daya kreatifitasnya. Untuk meningkatkan kreatifitas seseorang dapat dibentuk melalui beberapa kegiatan aktual. Pertama, upayakan menghindari ketegangan akibat kerja terlalu berat atau banyak pikiran, dan nikmati keindahan alam yang dapat membangkitkan motivasi dalam hidup.
    Kedua, sering melakukan pengamatan lingkungan sekitar sehingga mengetahui potensi yang ada didalamnya. Ketiga, sering melakukan latihan eksploitasi terhadap potensi yang ada. Keempat, berupaya menyatu dengan masyarakat disekitarnya, baik terhadap masyarakat sekolah maupun masyarakat pada umumnya. Kelima, berlatih merancang suatu lingkungan yang memiliki nilai tambah.
    Keenam, keluarlah dari dunia yang sempit dan bukalah cakrawala tenteng kehidupan yang luas. Ketujuh, menyulut inspirasi dengan permainan dan humor. Kedelapan, kembangkan dan tingkatkan wawasan dengan  banyak membaca buku. Kesembilan, menyenangi seni dan teknologi. Kesepuluh, mencoba menghadapi berbagai tantangan dengan berfikir efektif dan efisien.
    Mudah-mudahan, kesepuluh langkah di atas bisa menumbuhkan dan mengembangkan daya kreatifitas. Bila daya kreatifitas sudah meningkat, diharapkan lebih mampu mengatasi berbagai problem dalam pembelajaran, sehingga tercipta suatu pembelajaran kreatif.(by Ferawatidewi)

    Contoh Kumpulan RPP Berkarakter untuk SMA

    Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. 
    Bagi beberapa orang, membuat RPP adalah gampang-gampang susah. Apalagi bagi seseorang yang sedang PPL di suatu sekolah, biasanya bingung ketika disuruh untuk membuat RPP sebelum mengajar. Untuk itu, saya ingin berbagi mengenai contoh RPP yang sesuai KTSP. (Perlu diingat, di dalam penyusunan RPP dimungkinkan ditemukan berbagai macam bentuk atau format yang berbeda diantara satu dengan yang lainnya)



    Contoh RPP silakan anda download pada link di bawah ini

    Password: aurigamaulanakhasan.blogspot.com




    Semoga Bermanfaat. Amin

    Selasa, 29 Januari 2013

    Cara Meningkatkan Alexa Rank




    Cara Meningkatkan Alexa Rank. Alexa Rank adalah suatu peringkat yang didasarkan kepada banyaknya kunjungan terhadap suatu web atau blog, maka tentu saja semakin banyak pengunjung web atau blog anda, Alexa Rank akan semakin baik. Adapun menurut situs Alexa.com, alexa rank dihitung berbasis aggregat trafik 3 bulanan dari jutaan pengguna Alexa Toolbar dan merupakan sebuah ukuran kombinasi dari page views dan pengunjung. Pada tahap pertama, Alexa menghitung jumlah pengunjung dan jumlah page views untuk semua situs dan blog secara harian. Dari definisi tersebut, maka yang berperan penting dalam alexa rank adalah Alexa Toolbar, jumlah pengunjung, dan jumlah page views yang dihitung berdasarkan jumlah orang yang mengunjungi situs/blog bersangkutan dengan alexa toolbar terinstal di browser yang digunakannya.



    Cara Meningkatkan Alexa Rank (berdasarkan pengalaman pribadi)  :

    1. Tingkatkan jumlah trafik atau kunjungan harian (Daily Traffic) ke blog, karena bisa dibilang sebenarnya inti dari meningkatkan Alexa Rank adalah meningkatkan jumlah trafik atau kunjungan ke web atau blog, ini sesuai dengan data yang ada di site info blog kita yang ada di Website Alexa. Menurut saya penilaian yang paling utama adalah trafik.

    2. Tingkatkan Daily Reach atau kunjungan secara global, maksudnya trafik atau jumlah pengunjung akan lebih baik di mata Alexa jika berasal dari IP pengunjung yang berasal dari berbagai macam negara. Caranya anda harus sering mengunjungi dan berkomentar di blog luar negeri atau aktif di forum atau komunitas International, sebagai contoh bisa memanfaatkan blogcatalog, mybloglog, StumbleUpon, digg dll.

    3. Tingkatkan Daily Pageview, Bounce dan Time on Site, Caranya yaitu dengan menambahkan link postingan yang saling berkaitan baik di dalam konten atau postingan maupun di bawah postingan atau biasa disebut Related Post atau Posting Terkait. Dengan cara ini akan lebih memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih mengekplorasi seluruh isi blog dan menemukan lebih banyak informasi. Cara ini efektif untuk meningkatkan Page View. Link internally ke potingan dalam blog juga akan membantu meningkatkan ranking blog anda dan juga akan membantu meningkatkan trafik, sebab jika orang yang datang ke blog anda tidak ada pilihan lagi untuk dilihat maka mereka akan pergi. Ketika anda membuat link ke postingan yang lain pengunjung akan menemukan banyak pilihan untuk membuka postingan yang lain sehingga mereka akan lebih lama berada di blog anda (meningkatkan Time on Site). Cara lain untuk meningkatkan Time on Site yaitu dengan cara setting link komentator ketika diklik akan terbuka di tab atau halaman baru supaya blog anda masih tetap terbuka (menambah Time On Site).


    4. Tingkatkan jumlah trafik atau kunjungan yang berasal dari Search Engine (The percentage of visits to blog that came from a search engine). Meningkatkan jumlah kunjungan dari search engine juga bisa dilakukan oleh pemilik blog yaitu dengan mengetikkan keyword atau postingan yang populer di blog sendiri terutama postingan yang mempunyai SERP yang tinggi syuku-syukur yang ada di halaman satu hasil SERP search engine (High Impact Search Queries). Gunakan IP yang berbeda per harinya bisa menggunakan browser dekstop, opera mini, browser bawaan ponsel, Firefox Mobile, Bolt For Mobile dll. Jangan gunakan tools-tools seperti alexa booster, traffic generator dan sebagainya.  Seumpama Alexa tinggi pun percuma, kalo dibuat untuk blog PPC jelas-jelas tidak mungkin ada klik  karena pengunjung anda hanyalah robot-robot yang datang dari mesin-mesin generator traffic.

    5. Pasang Alexa Toolbar di browser internet yang kita pakai dan pasang juga Alexa Widget di blog.  Dengan memasang Alexa Toolbar dan Alexa Widget akan memberikan data trafik yang lebih akurat.

    6. Setting Web atau Blog anda menjadi Home Page di browser internet yang biasa anda gunakan.

    7. Buatlah tulisan atau postingan mengenai Alexa, dengan membuat tulisan tentang Alexa, maka para pengunjung setia blog anda akan tertarik menggunakan tool Alexa, ini tentunya menguntungkan karena data yang masuk ke Alexa juga akan semakin lancar.

    8. Rajin update Blog atau membuat postingan baru dan usahakan untuk konsisten. Pengunjung dan search engine akan lebih senang mengunjungi blog yang selalu up to date serta konsisten atau kontinu. Kalau tidak bisa posting tiap hari ya 2 hari sekali atau seminggu sekali tapi konsisten, akan lebih baik dari pada posting tiap hari selama satu minggu tapi setelah itu blog dibiarkan tanpa update. Jika blog jarang diupdate biasanya trafik pengunjung cenderung akan turun terutama untuk blog baru yang jumlah trafiknya belum cukup stabil.

    9. Minta teman untuk mereview dan merating profil blog Anda di Alexa. Cara ini ternyata cukup signifikan untuk merampingkan Alexa Rank. Caranya klik aja banner di bawah ini, setelah ada di halaman review silahkan Login terlebih dahulu dengan menggunakan akun Alexa atau bisa juga menggunakan akun Facebook. Setelah anda mereview blog saya, maka saya akan mereview juga blog anda.

    Mudah-mudahan tulisan tentang Cara Meningkatkan Alexa Rank ini bisa bermanfaat untuk anda, dan jangan lupa tetap mempromosikan Blog Anda dengan jalur lainnya.